Jumat, 16 Agustus 2013
pendidikan karakter
Pendidikan karakter kini memang menjadi
isu utama pendidikan, selain menjadi bagian dari proses pembentukan
akhlak anak bangsa, pendidikan karakter ini pun diharapkan mampu menjadi
pondasi utama dalam mensukseskan Indonesia Emas 2025. Di lingkungan
Kemdiknas sendiri, pendidikan karakter menjadi fokus pendidikan di
seluruh jenjang pendidikan yang dibinannya. Tidak kecuali di pendidikan
tinggi, pendidikan karakter pun mendapatkan perhatian yang cukup besar,
kemarin (1/06) Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) mengadakan Rembuk
Nasioanal dengan tema “ Membangun Karakter Bangsa dengan Berwawasan
Kebangsaan”. Acara yang digelar di Balai Pertemuan UPI ini, dibidani
oleh Pusat Kajian Nasional Pendidikan Pancasila dan Wawasan Kebangsaan
UPI.
Selain Wakil Menteri Pendidikan
Nasional, Prof.dr.Fasli Jalal, Ph.D, hadir pula menjadi pembicara
seperti Prof.Dr.Mahfud,MD,SH, SU. Prof.Dr.Jimly Asshiddiqie, SH.
Prof.Dr.Djohermansyah Djohan, M.A. Prof.Dr.H.Sunaryo Kartadinata,M.Pd.
Prof.Dr.H.Dadan Wildan, M.Hum dan Drs. Yadi Ruyadi, M.si.
Wamendiknas dalam acara ini
mengungkapkan arti penting pendidikan karakter bagi bangsa dan negara,
beliau pun menjelaskan bahwa pendidikan karakter sangat erat dan dilatar
belakangi oleh keinginan mewujudkan konsensus nasional yang
berparadigma Pancasila dan UUD 1945. Konsensus tersebut selanjutnya
diperjelas melalui UU No 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional, yang berbunyi “ Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan
kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat
dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk
berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman
dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,
berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang
demokrasi serta bertanggung jawab.”
Dari bunyi pasal tersebut, Wamendiknas
mengungkapkan bahwa telah terdapat 5 dari 8 potensi peserta didik yang
implementasinya sangat lekat dengan tujuan pembentukan pendidikan
karakter. Kelekatan inilah yang menjadi dasar hukum begitu pentingnya
pelaksanaan pendidikan karakter.
Wamendiknas pun mengatakan bahwa, pada
dasarnya pembentukan karakter itu dimulai dari fitrah yang diberikan
Ilahi, yang kemudian membentuk jati diri dan prilaku. Dalam prosesnya
sendiri fitrah Ilahi ini dangat dipengaruhi oleh keadaan lingkungan,
sehingga lingkungan memilki peranan yang cukup besar dalam membentuk
jati diri dan prilaku.
Oleh karena itu Wamendiknas mengatakan
bahwasanya sekolah sebagai bagian dari lingkungan memiliki peranan yang
sangat penting. Wamendiknas menganjurkan agar setiap sekolah dan seluruh
lembaga pendidikan memiliki school culture , dimana setiap
sekolah memilih pendisiplinan dan kebiasaan mengenai karakter yang akan
dibentuk. Lebih lanjut Wamendiknas pun berpesan, agar para pemimpin dan
pendidik lembaga pendidikan tersebut dapat mampu memberikan suri teladan
mengenai karakter tersebut.
Wamendiknas juga mengatakan bahwa
hendaknya pendidikan karakter ini tidak dijadikan kurikulum yang baku,
melainkan dibiasakan melalui proses pembelajaran. Selain itu mengenai
sarana-prasaran, pendidikan karakter ini tidak memiliki sarana-prasarana
yang istimewa, karena yang diperlukan adalah proses penyadaran dan
pembiasaan.
Prihal pengembangannya sendiri,
Wamendiknas melihat bahwa kearifan lokal dan pendidikan di pesantern
dapat dijadikan bahan rujukan mengenai pengembangan pendidikan karakter,
mengingat ruang lingkup pendidikan karakter sendiri ssangatlah luas.
Sehari sebelum acara yang digelar di UPI
ini ( 31/05), di Ruang Rapat Komisi X, DPR-RI, diadakan Rapat Kerja
yang membahas pendidikan karakter. Hadir dirapat tersebut selain 25
anggota fraksi, adalah Menkokesra, Mendiknas, Menag, Menbudpar, Menpora,
Wamendiknas, Perwakilan Kementerian Dalam Negeri, serta para pejabat
eselon 1 kementerian terkait.
Dalam Rapat Kerja tersebut dibahas mengenai kesiapan masing-masing
kementerian mengenai pendidikan karakter tersebut. Menkokesra sebagai
koordinator perumus pendidikan karakter ini menyebutkan bahwa setiap
kementerian yang terikat memiliki program-program berencana mengenai
pendidikan karakter yang nantinya diajukan sebagai bahan untuk mengagas
lahirnya Keppres mengenai pendidikan karakter. Menkokesra pun
menyebutkan bahwa nantinya pendidikan karakter ini akan dijadikan aksi
bersama dalam pelaksanaannya.Para anggota fraksi pun melihat pendidikan karakter ini sangat penting dalam membentuk akhlak dan paradigma masyarakat Indonesia. Semoga pendidikan karakter ini tidak hanya menjadi proses pencarian watak bangsa saja, melainkan sebagai corong utama titik balik kesuksesan peradaban bangsa.
motivasi
Mencapai potensi hidup yang maksimal
Setiap orang mendambakan masa depan yang lebih baik ; kesuksesan dalam karir,
rumah tangga dan hubungan sosial, namun seringkali kita terbentur oleh berbagai
kendala. Dan kendala terbesar justru ada pada diri kita sendiri.
Melalui karyanya, Joel Osteen menantang kita untuk keluar dari pola pikir yang
sempit dan mulai berpikir dengan paradigma yang baru.
Ada 7 langkah agar kita mencapai potensi hidup yang maksimal :
* Langkah pertama adalah perluas wawasan. Anda harus memandang kehidupan ini
dengan mata iman, pandanglah dirimu sedang melesat ke level yang lebih tinggi.
Anda harus memiliki gambaran mental yang jelas tentang apa yang akan Anda raih.
Gambaran ini harus menjadi bagian dari dirimu, didalam benakmu, dalam percakapanmu,
meresap ke pikiran alam bawah sadarmu, dalam perbuatanmu dan dalam setiap
aspek kehidupanmu.
* Langkah ke dua adalah mengembangkan gambar diri yang sehat. Itu artinya Anda harus
melandasi gambar dirimu diatas apa yang Tuhan katakan tentang Anda.
Keberhasilanmu meraih tujuan sangat tergantung pada bagaimana Anda memandang
dirimu sendiri dan apa yang Anda rasakan tentang dirimu. Sebab hal itu akan menentukan
tingkat kepercayaan diri Anda dalam bertindak. Fakta menyatakan bahwa Anda tidak akan
pernah melesat lebih tinggi dari apa yang Anda bayangkan mengenai dirimu sendiri
* Langkah ke tiga adalah temukan kekuatan dibalik pikiran dan perkataanmu.
Target utama serangan musuh adalah pikiranmu. Ia tahu sekiranya ia
berhasil mengendalikan dan memanipulasi apa yang Anda pikirkan, maka ia
akan berhasil mengendalikan dan memanipulasi seluruh kehidupanmu.
Pikiran menentukan prilaku, sikap dan gambar diri. Pikiran menentukan tujuan.
Alkitab memperingatkan kita untuk senantiasa menjaga pikiran.
* Langkah ke empat adalah lepaskan masa lalu, biarkanlah ia pergi...
Anda mungkin saja telah kehilangan segala yang tidak seorangpun patut mengalaminya
dalam hidup ini. Jika Anda ingin hidup berkemenangan , Anda tidak boleh memakai
trauma masa lalu sebagai dalih untuk membuat pilihan-pilihan yang buruk saat ini.
Anda harus berani tidak menjadikan masa lalu sebagai alasan atas sikap burukmu
selama ini, atau membenarkan tindakanmu untuk tidak mengampuni seseorang.
* Langkah ke lima adalah temukan kekuatan di dalam keadaan yang paling buruk sekalipun
Kita harus bersikap :" Saya boleh saja terjatuh beberapa kali dalam hidup ini, tetapi
tetapi saya tidak akan terus tinggal dibawah sana." Kita semua menghadapi
tantangan dalam hidup ini . KIta semua pasti mengalami hal-hal yang datang
menyerang kita. Kita boleh saja dijatuhkan dari luar, tetapi kunci untuk hidup
berkemenangan adalah belajar bagaimana untuk bangkit lagi dari dalam.
* Langkah ke enam adalah memberi dengan sukacita. Salah satu tantangan terbesar
yang kita hadapi adalah godaan untuk hidup mementingkan diri sendiri.
Sebab kita tahu bahwa Tuhan memang menginginkan yang terbaik buat kita,
Ia ingin kita makmur, menikmati kemurahanNya dan banyak lagi yang Ia sediakan buat kita,
namun kadang kita lupa dan terjebak dalam prilaku mementingkan diri sendiri.
Sesungguhnya kita akan mengalami lebih banyak sukacita dari yang pernah dibayangkan
apabila kita mau berbagi hidup dengan orang lain.
* Langkah ke tujuh adalah memilih untuk berbahagia hari ini. Anda tidak harus menunggu
sampai semua persoalanmu terselesaikan. Anda tidak harus menunda kebahagiaan
sampai Anda mencapai semua sasaranmu. Tuhan ingin Anda berbahagia apapun kondisimu,
sekarang juga !
Langganan:
Postingan (Atom)